Shirakawa-go –
Desa Shirakawago, Jepang terkenal Didalam pemandangan saljunya yang menakjubkan. Di Di Itu, penduduk Di sini ternyata bisa mengucapkan ‘Terima Kasih’.
Setidaknya ada tiga hal Memikat yang bisa dicatat Didalam desa ini. Pertama, desa ini Menyambut predikat UNESCO Heritage, utamanya Lantaran Di ratusan tahun mempertahankan bentuk bangunan Rumah yang berbentuk segitiga sama kaki Didalam atap Didalam jalinan jerami tebal.
Atap model seperti ini disebut gassho-zukuri. Didalam atap yang Memiliki kemiringan Disekitar 60 derajat itu, tumpukan salju pun lebih cepat runtuh. Jerami dipilih Lantaran mampu menghangatkan Rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua Rumah juga menghadap Di timur dan barat, yang sengaja dibuat begitu agar salju yang menumpuk segera bisa mencair ketika terkena matahari.
Di Di Itu Lantaran atap menghadap arah matahari, semua ventilasi yang terletak Di loteng mengarah Di selatan dan utara. Aliran udara dan angin pun bebas keluar masuk, Agar menciptakan sistem ventilasi yang terbaik.
Memang Secara Keseluruhan unik dan penuh sekali dikunjungi wisatawan Asing. Hanya saja terpikir Didalam saya, Di Bangsa kita sebenarnya juga banyak sekali desa-desa yang unik dan penuh potensi, yang kalau dikemas apik tentu bisa juga dipertimbangkan masuk UNESCO Heritage juga.
Bisa Jadi bagus kalau Pembantu Pemimpin Negara Wisata Internasional kita memberi prioritas Di kegiatan Di desa seperti ini, Agar dapat juga Karena Itu capaian pemerintah Prabowo Gibran sesudah 100 hari ini.
Kedua, Di musim dingin seperti Februari sekarang ini Desa Shirakawago memang dipenuhi salju, Justru sampai setinggi atau lebih tinggi Didalam Rumah penduduk.
Di sisi lain, Di musim panas atap jerami tentu rawan kebakaran, Agar secara berkala ada semprotan air Di atap Rumah penduduk.
Ketiga, saya cukup banyak berjumpa wisatawan Indonesia yang datang Di Shirakawago ini. Setidaknya Untuk sehari berkunjung saja saya bertemu Disekitar lima puluhan orang turis Indonesia Di desa ini.
Ada yang keluarga, ada juga yang Untuk rombongan besar termasuk anak-anak. Sebagian besar bermain Didalam tumpukan salju, membuat bola salju, tiduran Di salju sambil berfoto ria Di Di hujan salju.
Yang Memikat, waktu selesai makan roti bakar dan bubur kacang merah Di salah satu restoran yang Di dasarnya adalah Rumah asli, sesudah membayar pemiliknya (merangkap kasir) DIA mengucapkan “terimakasih” Didalam cukup fasih.
Bisa Jadi Lantaran cukup sering ada turis kita datang ya. Padahal tempat ini cukup jauh, Didalam Tokyo harus naik Shinkansen (bukan whoozz ya) beberapa jam Di Kota Kanazawa, lalu naik Kendaraan Angkutan Umum lagi hampir dua jam Di Desa Shirakawago.
Semoga makin banyak obyek wisata Bangsa kita yang juga penuh dikunjungi wisatawan mancanegara dan lokal, dan dapat menjadi UNESCO Heritage pula.
Itulah berita terpopuler detikTravel, Rabu (26/2) kemarin. Di Di Itu, ada juga berita tentang Praktisi Medis Di Bali yang dituntut hukum turis Australia hingga viral pramugari minta paspor penumpang Agar bikin dia tertahan Di Malaysia Di 10 jam.
Berikut Daftar Berita Terpopuler detikTravel, Rabu (26/2/2025):
1. Ucapan “Terima Kasih” Penduduk Shirakawago Jepang Di Turis Indonesia
2. Praktisi Medis Di Bali Kena Tuntut Usai Obati Turis Australia
3. Jangan Ikat Pita Di Koper yang Masuk Bagasi, Pokoknya Jangan!
4. 9 Tempat Wisata Ini Dulu Viral, Sekarang Tinggal Kenangan
5. Terpisah Didalam Rombongan, Abdur Rahman Hilang Di Hutan Puerto Rico
6. 7 Pendaki Ilegal Sombong Gunung Semeru Di-blacklist dan Tanam 20 Pohon
7. Terkuak Ibu Lempar Bayi Didalam Jendela Hotel, Melahirkan Pada Study Tour
8. TN Bromo Tengger Semeru Ditutup Total Mulai Akhir Maret …
9. Harga Tiket Curug Nangka yang Meroket Tinggi dan Nasibnya Kini
10. Viral Pramugari Minta Paspor Penumpang, Bikin Ia Tertahan Di Malaysia 10 Jam
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Rasa Terima Kasih Penduduk Shirakawago Di Turis Indonesia