Badung –
Sebuah helikopter jatuh Di lahan warga kawasan Suluban, Desa Pecatu, Bali. Warga mendengar suara keras Pada helikopter Sebelumnya jatuh.
Sejumlah warga Di lokasi mengakui helikopter Di kode penerbangan PK-WSP itu jatuh Di lahan warga setempat yang bakal dibuka Bagi jalan. Warga mendengar suara hantaman keras Pada heli itu terjatuh.
“Suaranya obok-obok gitu, nggak seperti suara baling-baling biasanya. Sesudah itu terdengar lagi suara seperti menabrak pohon atau daun, langsung brak, keras,” kata salah seorang warga Di lokasi, Kalis.
Helikopter itu jatuh Di Didekat lokasi proyek tempat Kalis dan beberapa rekannya bekerja. Sejumlah pekerja langsung Berlari Ke lokasi dan melihat sebuah helikopter jatuh Di pinggir tebing. Mereka melihat pilot beserta penumpang terjebak Di Untuk.
“Yang perempuan itu manggil-manggil suaminya. Di mana suaminya. Sudah mereka dibopong jauh Di helikopter. Petugas langsung datang bawa Ke Puskesmas,” sambung Kalis.
Kepala Dusun Banjar Suluban, Wayan Suartana, menyebut sempat mengantar korban Ke Puskesmas. Dia juga menyebut Di keterangan beberapa warga helikopter itu sempat terbang rendah Di atas pemukiman warga.
“Ada tali layangan juga melilit, masih. Kalau puing kapan dievakuasi kami kurang tahu. Yang jelas masih Di lokasi menunggu pemeriksaan Yang Berhubungan Di,” kata Suartana.
Berdasarkan data Flightradar24, helikopter Di kode penerbangan PK-WSP itu terbang Di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Ketinggian heli terus naik Di 375 kaki hingga mencapai ketinggian 950 kaki.
Pada berada Di ketinggian 950 kaki, Kelajuan terbang helikopter itu juga Merasakan peningkatan. Kelajuan terbang helikopter awalnya 98 knots dan terus naik hingga 115 knots.
Kelajuan terbang helikopter sempat menyentuh 119 knots, tetapi ketinggiannya turun Ke 925 kaki. Ketinggian terbang heli Sesudah Itu turun secara bertahap Di 925 kaki hingga Ke 275 kaki. Kelajuan terbang helikopter juga turun hingga 20 knots.
Data Flightradar24 Menunjukkan helikopter Bali Helitour sempat terbang Di 13, 14, dan 17 Juli 2024. Heli terbang Di 21 menit Di 13 Juli 2024. Sambil Di 14 dan 17 Juli 2024 terbang Di 12 dan 10 menit.
Sebelumnya Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya Untuk keterangan pers mengatakan evakuasi puing helikopter Berencana dilakukan perusahaan. Hal itu Terbaru bisa dilakukan menunggu hasil investigasi Di Federasi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Puing-puing masih Di lokasi, harus diinvestigasi KNKT. Sesudah itu perusahaan yang Berencana evakuasi puing itu,” terang Sidakarya. Helikopter itu hanya mengudara Di empat menit.
Helikopter awalnya take off Di helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) pukul 14.33 Wita Bagi melakukan tur wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh Di pukul 14.37 Wita.
Adapun para korban yakni pilot Pemimpin Dhedy Kurnia serta tiga penumpang, yakni Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat asal Australia serta Eldira Decti Paskila Di Indonesia.Termasuk Oktraman, korban lainnya yang diketahui Dari Sebab Itu fotografer perusahaan helikopter.
“Dari Sebab Itu korban ada yang dibawa Ke Puskesmas Siloam, Udayana, dan Jimbaran,” kata Sidakarya.
Hingga Pada ini pihak Bali Helitour belum memberi keterangan Yang Berhubungan Di kecelakaan helikopter mereka. detikBali telah menghubungi Manajer Bali Tour, Santana, Akan Tetapi belum Menyambut jawaban.
***
Artikel ini telah tayang Di detikBali.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Dengar Bunyi Keras Helikopter Jatuh, Warga: Suaranya Obok-obok Gitu