Bisnis  

Lagi Tumbuh, Industri SKT Sebaiknya Tak Dibebani Cukai Tinggi

SKT Di industri hasil tembakau mulai bertumbuh. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Perlindungan Untuk industri sigaret kretek tangan ( SKT ) sebagai segmen padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja Hingga Indonesia dinilai masih lemah. Padahal, sektor ini berjasa sebagai kontributor pendapatan Daerah dan merekrut banyak tenaga kerja yang mayoritas merupakan perempuan. Kontribusi besar SKT ini seharusnya menjadi pertimbangan Pada menentukan Keputusan Untuk industri, khususnya Di penetapan tarif cukai SKT.

Sekretaris Jenderal Komunitas Kretek Aditya Purnomo menjelaskan Pada ini segmen SKT Di industri hasil tembakau (IHT) mulai bertumbuh, Setelahnya Sebelumnya permintaan Sebagai segmen ini terus turun. Terapi SKT yang merupakan sektor padat karya berefek Ke penambahan tenaga kerja SKT, dan meningkatnya penyerapan tembakau Di petani.

“Pada ini (SKT) Lagi bagus. Perusahaan-perusahaan besar mulai menata ulang penjualan Hingga sektor SKT-nya yang juga Memperbaiki tenaga kerja yang Mutakhir. Saya kira ini kesempatan kerja yang sangat baik Sebagai tenaga kerja Hingga SKT,” ungkap Aditya dikutip Senin (1/7/2024).

Akansegera tetapi, ia melihat segmen SKT masih belum Memperoleh perlindungan penuh Di pemerintah. Sebagai Alternatif, menurut Aditya Keputusan pemerintah Pada ini tidak mendukung kelangsungan industri, seperti Keputusan cukai yang sangat tinggi dan RPP Kesejaganan yang berbahaya Untuk Kemajuan industri.

“Di regulasi yang membahayakan segmen SKT itu masih ada, ditambah Di Keputusan cukai yang masih tidak berpihak kepada industri Hingga mana besarannya ditentukan tanpa melihat faktor ekonomi juga Fluktuasi Harga, (maka dapat dikatakan) pemerintah masih belum melindungi atau memperhatikan para pekerja Hingga sektor SKT,” tegasnya.

Aditya mengatakan Keputusan kenaikan cukai yang tinggi masih belum efektif Sebagai menekan angka prevalensi perokok. Justru Keputusan itu berdampak Ke keberlangsungan pekerja Hingga sektor SKT.

“Saya kira Keputusan-Keputusan Hingga depannya salah satunya cukai harus lebih progresif dan lebih akomodatif Pada kepentingan stakeholder dan Komunitas yang hidup Di sektor kretek,” ujarnya.

Di kesempatan terpisah, Koordinator Federasi Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) Moddie Alvianto Wicaksono sepakat bahwa Terapi segmen SKT telah membuat perekonomian Daerah lebih hidup. Berbagai jenis usaha tumbuh Hingga Disekitar sentra-sentra industri SKT. Usaha-usaha seperti warung makan, kos, angkutan umum, hingga pedagang kebutuhan Rumah tangga bermunculan dan meraup manfaat Di keberadaan SKT dan para tenaga kerjanya. Alhasil, tidak hanya industrinya yang hidup, tetapi lingkungan sekitarnya pun dapat menjadi lebih sejahtera Di adanya pabrik SKT.

“Walaupun begitu, perlu diingat pemerintah harus kontinyu juga Di upaya melindungi puluhan ribu pekerja SKT,” katanya.

Moddie berharap Di dampak positif yang nyata Di keberadaan industri SKT Untuk ekonomi Daerah, pemerintah dapat menetapkan regulasi yang bisa melindungi keberlangsungan industri Hingga depannya.

“Maka Di itu, kami meminta regulasi yang mendukung secara menyeluruh tanpa terkecuali. Sekarang, ancaman terdekat Sebagai teman-teman SKT adalah RPP Kesejaganan dan kenaikan cukai. Maka kami cukup concern Pada itu, dan kami secara tegas menolak RPP tersebut dan meminta cukai tidak naik tahun Didepan,” ucapnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Lagi Tumbuh, Industri SKT Sebaiknya Tak Dibebani Cukai Tinggi