Bisnis  

IHSG Turun 0,45%, Kapitalisasi Pasar Tergerus Rp120 Triliun

Perdagangan Di Bursa Efek Indonesia sepekan ini mencatatkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,45% Hingga 7.294,49. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Di sepekan perdagangan periode 15 sampai 19 Juli, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,45% Hingga 7.294,49. Seiring penurunan IHSG, kapitalisasi pasar ikut tergerus sebesar Rp120 triliun menjadi Rp12.358 triliun, Untuk posisi akhir pekan lalu sebesar Rp12.478 triliun.

Di Di Yang Sama, sepekan ini juga terjadi pencatatan obligasi senilai Rp500 miliar Untuk PT Bank Victoria Tbk (BVIC), serta sukuk Untuk PT Permodalan Nasional Madani Didalam nilai mencapai Rp1,5 triliun.

Bursa juga kedatangan Reksa Dana Indeks Mandiri ETF SRI- KEHATI (XMSK), dan 2 Tanpapemenang Waran Terstruktur Untuk PT KGI Sekuritas Indonesia Didalam underlying PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Secara terinci, berdasarkan data BEI, Sabtu (20/7), berikut adalah 6 fakta bursa sepekan:
1. IHSG Turun
IHSG melemah 0,45% Di posisi 7.294,49 Untuk pekan lalu Di 7.327,58.

2. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH)
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini anjlok 8,23% menjadi Rp9,6 triliun, Untuk Rp10,46 triliun Di pekan lalu.

3. Rata-Rata Frekuensi Harian
Frekuensi harian bursa juga melandai 8,12% menjadi 1,00 juta kali Untuk semula 1,09 juta kali.

4. Rata-Rata Volume Transaksi Harian
Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga turun 5,30% menjadi 16,48 miliar saham, Untuk semula 17,4 miliar saham.

5. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar terpangkas Rp120 triliun alias turun 0,96% menjadi Rp12.358 triliun Untuk Sebelumnya Itu Rp12.478 triliun.

6. Investor Asing
Akhir pekan ini, investor Asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp86,17 miliar, menambah akumulasi net-buy sepekan senilai Rp754,87 miliar.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: IHSG Turun 0,45%, Kapitalisasi Pasar Tergerus Rp120 Triliun