Gaya Diabetes RI Menimbulkan Kekhawatiran, Ahli Ingatkan Bahaya Gangguan Gula yang Tak Terkendali

Jakarta –

Konsumsi gula yang berlebihan Berpotensi Bagi menyebabkan Gangguan tidak menular. Salah satunya adalah diabetes melitus atau Gangguan gula, yang Ke akhirnya bisa memicu Gangguan lainnya.

Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Gangguan Tidak Menular (PTM), Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Gaya Di diabetes atau Gangguan gula tersebut terus Menimbulkan Kekhawatiran Ke Indonesia. Pada ini, kurang lebih prevalensi Di Gangguan gula Ke Komunitas Indonesia Di 11,7 persen.

“Kalau kita bandingkan 10 tahun yang lalu, itu hanya 6 persen. Nah, bayangkan ya, kalau 11,7 persen kali penduduk kita 280 juta, jumlahnya luar biasa. Itu mencapai kurang lebih 30 juta penduduk,” kata dr Nadia Di Kegiatan detikcom Leaders Forum, Jumat (31/10/2025).

Jika tidak dikendalikan, maka diabetes bisa menyebabkan Gangguan-Gangguan lainnya. Supaya hal ini penting Bagi diperhatikan.

“Kalau Gangguan gula ini terus kita tidak kendalikan, ujung-ujungnya kita Berencana bisa terkena Gangguan jantung, strok, ginjal, Justru juga kanker. Nah, kita tahu itu adalah Gangguan-Gangguan yang biayanya besar, pengobatannya sendiri,” kata dr Nadia.

dr Nadia mengingatkan, Gangguan tidak menular adalah Gangguan yang disebabkan Lantaran perilaku. Salah satunya adalah sedentary lifestyle atau perilaku duduk atau berbaring sepanjang hari, Ke luar waktu tidur.

“Apa-apa sekarang, kita cukup duduk manis, semua datang. Hidangan datang, makanya itu perlu kita kendalikan pola konsumsi kita,” tutur dr Nadia.

Pengendalian konsumsi gula sendiri bisa menurunkan Gangguan jantung, stroke, dan Gangguan tidak penular lainnya turun 50 persen. Angka harapan hidup Ke Indonesia juga terus Menimbulkan Kekhawatiran, yaitu mencapai Di usia 72 tahun, tapi masih jauh Di Bangsa-Bangsa lain.

“Kita pengen Indonesia seperti itu Didalam angka harapan hidupnya Lebihterus naik,” katanya.

(elk/up)