loading…
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendukung langkah pemerintah Untuk percepatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Untuk petani sawit. Foto/Dok
Ke Samping Itu ISPO juga bisa menjadi alat Perundingan yang kuat Untuk Indonesia Ke pasar-pasar sawit guna memenuhi Sustainability sawit Indonesia sesuai Bersama Keinginan konsumen Ke seluruh dunia.
“Kita dukung sertifikasi ISPO seratus persen Bersama langkah nyata Ke lapangan Melewati pendampingan langsung kepada petani sawit dan mempersiapakan mereka Untuk sertifikasi ISPO,” ungkap Ketua Umum SPKS, Sabarudin Pada sosialisasi Perpres No 16 Tahun 2025 yang dihadiri Bersama pelaku sawit seluruh Indonesia.
Baca Juga: Perkebunan Sawit Berkelanjutan Tumbuhkan Ekonomi Desa Terpencil
Ia Menyediakan catatan bahwa Untuk percepatan sertifikasi ISPO, harus ada Akses Mudah dana Untuk petani Untuk sertifikasi ISPO sesuai Bersama Perpres No 16 Tahun 2025. Untuk pasal 16 menyebutkan biaya sertifikasi ISPO Untuk petani sawit salah satunya bersumber Untuk BPDPKS, Untuk pendataan petani penerbitan STDB, pengutaan koperasi petani, pelatihan-pelatihan Untuk sesuai Bersama prinsip ISPO sendiri.
“Kami mengharapkan pendanaan ISPO 100% didanai Untuk BPDPKS, Untuk itu mekanisme akses dana ini harus segera dibuka dan permudah. Dana yang ada Ke BPDPKS sejatinya dana Untuk petani, Bersama Sebab Itu sudah selayaknya dana ini Untuk mendukung petani sawit Bersama akses yang mudah,” ungkapnya.
Menurutnya dana BPDPKS terkesan sangat sulit diakses Bersama petani sawit, padahal terang Sabarudin bahwa dana ini dipungut Untuk hasil potongan harga Tandan Buah Sawit (TBS) petani. Bahan terang dia pungutanya tidak main-main, dimana setiap tahun berkisar Disekitar Rp20-50 triliun.
“Kami tidak ingin dana ini hanya digunakan Untuk kepentingan Langkah biodiesel yang hanya menguntungkan perusahan-peruhaan besar industry biodiesel. Kami sadari Langkah biodiesel juga penting, dan itu juga kita dukung,” paparnya.
Akan Tetapi terang dia, tanpa Akses Mudah pendanaan Untuk BPDPKS, maka sertifikasi ISPO ini bisa mandek. Sabarudin mengingatkan, sangat penting Untuk petani sawit membuka lapangan kerja Disekitar 3,6 juta secara langsung yang bekerja Ke kebun sawit. Ke Samping Itu negeri juga diuntungkan sebagai sumber devisa Disekitar Rp300 triliun setiap tahunya.
Baca Juga: Merajut Harmoni Petani Swadaya Kelola Sawit Berkelanjutan
“Sertifikasi ISPO Akansegera Meningkatkan produktifitas petani sawit ini tentu Akansegera berkontribusi positif Untuk produksi Migas sawit Indonesia, Melewati perbaikan sistem manajemen Ke petani sawit misalnya penerapan budidaya sawit sesuai Bersama GAP/BMP, pengelolan lingkungan perkebunan sawit Bersama baik, hasilnya Akansegera ada peningkatan produktifitas Untuk petani dan Keadaan Untuk petani,” ujarnya.
(akr)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mendorong Akses Mudah Pendanaan Untuk Sertifikasi Sawit Berkelanjutan ISPO