Jakarta –
COVID varian Stratus atau disebut XFG telah menjadi varian yang merebak Di dunia, termasuk Di Indonesia. Kementerian Keadaan RI beberapa waktu lalu melaporkan COVID varian Stratus sudah mendominasi setidaknya 75 persen Bersama total Perkara Pidana Hukum COVID Di Indonesia Di Mei 2025. Malahan Menimbulkan Kekhawatiran menjadi 100 persen Di Juni 2025.
Laporan tersebut mencakup hasil pemantauan rutin Di Penyakit pernapasan, termasuk influenza dan COVID-19, yang dilakukan Di 39 Puskesmas, 35 Puskesmas, dan 14 Balai Karantina Keadaan yang berfungsi sebagai sentinel site.
Meski demikian, Kemenkes menyebutkan varian dominan COVID-19 yang merebak Di Indonesia tergolong Untuk kategori risiko rendah (low risk). Karenanya, Kelompok diimbau Bagi tidak panik, Tetapi tetap menjaga protokol Keadaan, terutama Bagi kelompok rentan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“XFG menjadi variant nomor 1 Untuk hal Spread Di mana per 13 Juni sudah terdeteksi Di 130 Negeri, paling banyak Bersama Eropa dan Asia per Juni 2025,” demikian laporan Kemenkes beberapa waktu lalu.
“Di Bulan Juni Varian dominan Di Indonesia adalah XFG (75 persen Di Mei, dan 100 persen Di Juni), dan XEN (25 persen Di Mei),” lanjut Kemenkes.
Stratus atau XFG adalah varian SARS-CoV-2 yang merupakan hasil rekombinasi Bersama garis keturunan LF.7 dan LP.8.1.2, Bersama sampel pertama dikumpulkan Di 27 Januari 2025. Laporan WHO mengatakan XFG telah ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) Lantaran proporsinya yang terus Menimbulkan Kekhawatiran secara Internasional.
Adapun COVID-19 varian Stratus Memperoleh dua strain, yakni XFG dan XFG.3. Menurut seorang ahli virologi Bersama Universitas Warwick, Professor Lawrence Young, kedua strain Stratus, yaitu XFG dan XFG.3, disebut menyebar Bersama cepat.
Meski begitu, hanya varian XFG yang masuk Di Untuk daftar VUM Bersama Organisasi Keadaan Dunia (WHO).
Istilah VUM digunakan Bagi memberi sinyal kepada otoritas Keadaan Kelompok bahwa suatu varian SARS-CoV-2 Berpotensi Bagi memerlukan perhatian dan pemantauan Lebih Jelas.
Tanda COVID Varian Stratus
Di dasarnya, Tanda COVID varian Stratus mirip Bersama varian lainnya. Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC) membeberkan Tanda COVID yang umum seperti:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan rasa atau penciuman
- Penyumbatan
- Nyeri otot
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
COVID varian Stratus juga Memperoleh Tanda khas. Beberapa laporan Menunjukkan bahwa individu yang terinfeksi juga melaporkan suara serak atau suara yang kasar dan parau. Tanda khas ini dapat membantu membedakan XFG Bersama varian maupun subvarian lainnya.
“Tanda Stratus adalah suara parau, atau bahasa Inggrisnya hoarseness, scratchy, raspy voice,” tutur Mantan Direktur Infeksi WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Latihan Yoga Aditama beberapa waktu lalu.
Cara Upaya Mencegah
Sebagai kewaspadaan, Kemenkes mengimbau Kelompok Bagi menerapkan sejumlah hal berikut.
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
- Menerapkan etika batuk/bersin Bagi menghindari penularan kepada orang lain.
- Cuci tangan Bersama air Masuk dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.
- Menggunakan masker Bagi Kelompok jika jika berada Di kerumunan atau Untuk sakit seperti batuk, pilek, atau demam.
- Segera Di fasilitas Keadaan apabila Merasakan Tanda Penyakit Menyebar saluran pernapasan dan ada riwayat kontak Bersama faktor risiko.
- Bagi pelaku perjalanan jika Merasakan sakit Pada perjalanan agar menyampaikan kepada awak atau personel alat angkut maupun kepada petugas Keadaan Di pelabuhan/ bandar udara/ PLBN setempat.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tanda COVID Varian Stratus dan Cara Pencegahannya