Bisnis  

Studi Ungkap Kerugian Akibat Bencana Alam Dahsyat Ke Asia Tembus Rp333 Triliun

loading…

Ke Indonesia, badai telah menewaskan setidaknya 700 orang dan memicu Bencana Alam dan longsor Ke Sumatera, yang merupakan produsen utama batu bara, Minuman Kafein, dan Migas sawit. FOTO/EPA

JAKARTA – Bencana Bencana Alam dahsyat yang Mengamuk sejumlah Daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara Sebelum akhir November telah menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Studi terbaru mengungkapkan kerugian material mencapai setidaknya USD 20 miliar atau setara Rp333 triliun, disertai korban jiwa lebih Di 1.300 orang.

Rangkaian tiga siklon tropis yang bertepatan Didalam musim angin muson timur laut memicu curah hujan ekstrem yang belum pernah terjadi Di beberapa dekade. Gelombang kehancuran Mengamuk Di Sri Lanka hingga Indonesia, merusak infrastruktur, menghancurkan lahan Agrikultur, menggenangi kawasan wisata, dan memperlambat produksi industri.

Para ilmuwan dan analis menyoroti peran Pemanasan Global yang memperburuk intensitas Bencana Alam tersebut. Faktor lain seperti deforestasi, kegagalan sistem Lini Dibelakang Bencana Alam, serta minimnya pendanaan Sebagai mitigasi bencana turut memperparah dampak yang terjadi.

“Pemanasan Global tidak dapat disangkal telah memicu Bencana Alam yang lebih parah Ke Asia Tenggara,” ujar Davide Faranda, Direktur Eksperimen Fisika Iklim Ke Pusat Eksperimen Ilmiah Nasional Prancis yang memimpin studi Yang Terkait Didalam Bencana Alam Ke Vietnam dikutip Di The Business Times, Kamis (11/12/2025).

Baca Juga: Disebut Bohongi Ri, Begini Cerita Bahlil Soal Laporan Situasi Listrik Ke Aceh

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Studi Ungkap Kerugian Akibat Bencana Alam Dahsyat Ke Asia Tembus Rp333 Triliun