Jakarta –
Kesejajaran otak juga bergantung Ke Konsumsi yang dikonsumsi. Meski tak berkaitan secara langsung, Konsumsi Di tinggi lemak, garam, dan gula, bisa memicu Situasi hipertensi yang berisiko menyebabkan aneurisma otak, benjolan Ke otak yang sewaktu-waktu bisa pecah dan berujung stroke.
Akan Tetapi, tidak sedikit yang Sesudah Itu memangkas Gizi karbohidrat Di anggapan lebih sehat. Nyatanya, menurut spesialis bedah saraf dr Muhammad Kusdiansah, SpBS, Untuk Fasilitas Medis Pusat Otak Nasional (RS PON), karbohidrat tetap diperlukan Bagi mengoptimalkan kinerja dan fungsi otak.
Pasalnya, otak membutuhkan glukosa sebagai bahan bakar utama Supaya bekerja dan berfungsi secara optimal Untuk menjalani Karya sehari-hari.
Apa yang Perlu Dihindari?
“Karbohidrat itu bukan tidak boleh, tetapi kita batasi sumbernya hanya satu, ketika kita sudah makan nasi jangan lagi makan singkong, kentang, dan sumber karbo lain,” tutur dia Pada ditemui detikcom Sabtu (29/5/2024).
Adapun yang perlu dihindari menurutnya adalah Konsumsi Di tinggi lemak, tepung, hingga kandungan santan berlebih.
“Karena Itu sarannya lebih banyak konsumsi Konsumsi yang dipanggang, dikukus,” tandas dia.
Tidak hanya fokus menjaga asupan Konsumsi, dr Kusdiansah juga meminta Komunitas menghindari kebiasaan sedentary lifestyle alias kurangnya Olah Raga sehari-hari, ditambah Di kebiasaan merokok. Dua hal tersebut juga menjadi faktor Ke balik pergeseran usia Gaya Perkara Pidana Hukum masalah otak Lebihterus muda.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Praktisi Medis Saraf Ungkap Konsumsi yang Berbahaya Bagi Otak, Bisa Picu Stroke