Fluktuasi Harga AS dapat kembali Hingga angka 2%, serta memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga Di Lembaga Keuanganpusat. Foto: ist
Powell Menunjukkan keyakinan bahwa Fluktuasi Harga AS dapat kembali Hingga angka 2%, serta memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga Di Lembaga Keuanganpusat.
Komentar Powell tampaknya langsung Mendorong harga Bitcoin naik. Mulai Di Di Itu, Bitcoin telah Menimbulkan Kekhawatiran Di Ke bawah USD61,000 menjadi Di USD63,500.
Ke Jumat 23 Agustus, BTC Merasakan lonjakan 6% dan dua kali mencoba menembus level USD65,000, Akan Tetapi gagal melanjutkan kenaikan Agar Merasakan sideways tiga hari terakhir dan Selasa (27/8/2024) pagi pukul 08.00 bertengger Ke USD62.760, turun Sesudah gagal naik lebih tinggi Di resistance USD64,000.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, pergerakan positif BTC pekan lalu salah satunya mengindikasikan Bitcoin Mungkin Saja kembali bergerak Hingga kisaran USD62,000–USD64,000 didukung Di Protes profit taking dan pelaku pasar menanti data data ekonomi Di AS.
“Return Bitcoin Ke Q3 jauh lebih rendah dibandingkan kuartal lainnya. Pada dekade terakhir, ROI rata-rata Ke Q1, Q2, dan Q4 masing-masing mencapai +56%, +27%, dan +88%, Sambil Q3 hanya mencatatkan +6%. Secara bulanan, Agustus dan September cenderung paling lemah, Di September Memiliki ROI rata-rata terendah -4,78%, dan Agustus Ke +2,27%,” lanjut Panji.
“Pasar kripto tetap dinamis, dipengaruhi Di Ilmu Pengetahuan, regulasi, dan faktor ekonomi Internasional. Hingga akhir tahun ada optimisme bahwa Bitcoin bisa mencapai level tertinggi Terbaru Ke kisaran USD90.000-USD100.000,”tutupPanji.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Potensi Kenaikan hingga 100K Ke Akhir Tahun