Jakarta –
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kesejaganan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Merespons Positif arahan Pemimpin Negara RI Prabowo Subianto Untuk menambah jumlah fakultas kedokteran Di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya menjawab masalah kekurangan tenaga Kesejaganan, terutama Ahli Kebugaran spesialis.
Menurut Budi, dirinya Akansegera segera berkoordinasi Di Pembantu Presiden Pembantu Presiden Pembelajaran Tinggi, Sains, dan Keahlian (Mendiktisaintek) guna Menyoroti reformasi sistem Pembelajaran kedokteran, termasuk menghapus prosedur birokratis yang dinilai sudah usang.
“Pak Pemimpin Negara tahu bahwa masalah utama kita adalah jumlah Ahli Kebugaran yang masih sangat kurang, apalagi Ahli Kebugaran spesialis. Lantaran itu, saya diminta Untuk membuat terobosan. Jangan lagi pakai cara-cara birokratis dan kuno,” ujar Budi Gunadi usai Memberi pembekalan kepada kepala Daerah Di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/6).
Budi menegaskan penambahan fakultas kedokteran Untuk Memperbaiki jumlah Ahli Kebugaran tidak mengenyampingkan mutu lulusan. Ia juga memastikan Akansegera mengatur pemerataan, distribusi Ahli Kebugaran Di seluruh Daerah Indonesia.
“Inisiatif ini diharapkan mampu menambah jumlah Ahli Kebugaran secara agresif, menjaga Standar Pembelajaran, dan memastikan penyebarannya merata,” lanjutnya.
Sebelumnya, Pemimpin Negara RI Prabowo Subianto menyuarakan keprihatinan krisis Ahli Kebugaran Di Indonesia. Ia menilai sistem Pembelajaran kedokteran Pada ini masih terlalu terbelit Dari birokrasi, Supaya tidak cukup adaptif Pada tantangan sektor Kesejaganan masa kini.
Prabowo juga Mendorong peningkatan jumlah Ahli Kebugaran spesialis secara signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kesejaganan Di 2024, Pada ini Indonesia Memperoleh 49.670 Ahli Kebugaran spesialis. Akan Tetapi, menurut perhitungan Bappenas, rasio ideal Ahli Kebugaran spesialis adalah 0,28 per 1.000 penduduk. Artinya, Indonesia masih kekurangan Di 29.179 Ahli Kebugaran spesialis.
“Kita harus tambah juga akademi-akademi Penanganan dan kita harus tambah Pembelajaran spesialis Di efisien dan jangan terlalu terhimpit Dari prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno. Peraturan-peraturan yang sudah tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini,” beber Prabowo Pada meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital Di Denpasar, Rabu (25/6).
(naf/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pemimpin Negara Minta Tak Pakai Aturan Kuno