Pantai Lembeng, Tempat Bersemayam Abu Papa Dali

Dali Wassink atau dikenal Di Papa Dali, suami Untuk Seniman Jennifer Coppen, meninggal Di Jumat (19/7/2024) dan abunya disemayamkan Di Pantai Lembeng, Gianyar. Pantai yang menjadi pelabuhan terakhir Papa Dali ini dikenal sebagai salah satu spot surfing Di Bali.

Di hari Minggu (21/7) Jennifer Coppen dan keluarga melepas kepergian Papa Dali Di prosesi larung abu Di Pantai Lembeng, Gianyar. Prosesi ini juga dihadiri Di ratusan fans dan warga Disekitar.

Pantai Lembeng berada Di Jl Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No.52, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pantai berpasir hitam itu jaraknya Disekitar 25 km Untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Tidak seperti pantai Bali yang terkenal Di pasir putihnya, Pantai Lembeng justru berpasir hitam legam. Walau begitu, lkeindahannya tak perlu diragukan.

Traveler yang suka berselancar, bisa nih mencoba ombak Pantai Lembeng. Memang, salah satu daya tariknya ini adalah ombaknya. Serta pantai ini belum terlalu ramai wisatawan, Di Sebab Itu masih terasa asrinya.

Tempat terapi pasir warga lokal

Dikutip Untuk detikBali, setiap akhir pekan ramai warga Disekitar yang melakukan terapi pasir Di Di Pura Hyang Sangkur, Pantai Lembeng, Desa Adat Ketewel, Gianyar. Warga kerap duduk meluruskan kaki dan menimbunnya Di pasir pantai.

Konon, warga percaya terapi tradisional ini mampu menyembuhkan Gangguan tertentu, salah satunya diabetes.

“Ini terapi tradisional Untuk orang-orang yang menderita Gangguan tertentu, contohnya saya,” kata Wayan Warna, warga Ketewel Di ditemui Di Di Pura Hyang Sangkur Di tahun 2022 lalu.

Ia mengaku sudah menderita diabetes Di lima tahun, dan kerap merasa tidak enak Di kedua kakinya Di berjalan, Agar sebulan belakangan ini melakukan terapi pasir pantai.

Wayan menambahkan warga setempat meyakini bahwa kaki yang dikubur Di pasir pantai yang hangat dapat menjadi terapi yang meredakan Gangguan Di tubuh mereka.

Sebelumnya Itu, ia merasa ada keanehan Di kedua kakinya Di berjalan, yang diistilahkannya Di ‘terasa gelisah’. “Lalu Setelahnya rajin tutupi kaki Di pasir begini, saya merasa agak mendingan,” kata dia.