Menkes Ungkap Situasi Puskesmas Daerah, Nakes Kurang-Jarak Tempuhnya 2 Jam

Jakarta

Pembantu Presiden Tim Menteri Kesejajaran Budi Gunadi Sadikin menyoroti masih banyaknya permasalahan yang ada Di puskesmas-puskesmas. Menurutnya, ini menjadi PR besar Sebagai memenuhi universal health coverage (UHC), Lantaran puskesmas merupakan fasilitas awal Kelompok Sebagai Merasakan layanan Kesejajaran.

Di Disekitar 10.300 puskesmas yang ada Di Indonesia, sebanyak 1.175 Di antaranya Merasakan kelebihan beban Bersama melayani lebih Di 30 ribu jiwa. Menurut Menkes, hal ini tentu dapat memengaruhi Mutu layanan Di sebuah puskesmas.

“Layanan puskesmas aja masih belum sempurna. Ini sudah lumayan bagus tapi masih ada misalnya, 1.175 puskesmas yang Di atas 30 ribu (bebannya), masih ada 268 puskesmas yang waktu tempuhnya lebih Di 2 jam, itu kan harusnya nggak boleh harus ditambah,” ungkap Menkes Di Diskusi kerja bersama Lembaga Legis Latif-RI Komisi IX, Kamis (14/11/2025).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Kementerian Kesejajaran, sebanyak 36 kecamatan Di Indonesia belum Memperoleh puskesmas sama sekali, Sesudah Itu 129 puskesmas direncanakan relokasi, dan 111 puskesmas Di Situasi rusak berat.



Rencananya Berencana dibangun 2.082 puskesmas dan 6.576 Unit Pelayanan Kesejajaran Desa/Kelurahan (UPKD/K) Berencana dibangun hingga tahun 2029.

Menkes juga menyoroti masih kurangnya tenaga medis Di puskesmas. Di seluruh puskesmas yang ada, hanya 61 persen atau 6.351 puskesmas yang Memperoleh tenaga Kesejajaran lengkap.

“Nah, kita orangnya (SDM) juga kurang, Bersama Sebab Itu kita sudah 80 tahun merdeka, sama juga. Sampai sekarang Terbaru 61 persen yang lengkap. Makanya saya mau ngomong sama Pemda, ngomong sama teman-teman Poltekkes Daerah-Daerah, ini harus dilengkapi. Kalau nggak, bagaimana kita bisa Menyediakan standar layanan kalau orangnya nggak ada,” ungkapnya.

Menurut data Kemenkes, masih terdapat kekurangan 7.066 tenaga Kesejajaran Sebagai mengisi kekurangan Di puskesmas. Ini meliputi sembilan kategori tenaga Kesejajaran meliputi Praktisi Medis gigi, Kesejajaran lingkungan, ahli gizi, ahli Ilmu Pengetahuan laboratorium medis, Praktisi Medis, Medis-Obatan, Kesejajaran Kelompok, bidan, dan perawat.

Berdasarkan temuan, Praktisi Medis gigi menjadi kebutuhan terbanyak Sebagai puskesmas. Menurut Menkes, Situasi ini yang Bisa Jadi menjadi penyebab sakit gigi menjadi masalah Kesejajaran yang paling banyak ditemukan Di Langkah cek Kesejajaran gratis (CKG).

“Lantaran kita CKG masalah banyak Di gigi kan. Nggak diperiksa juga, gigi anak-anaknya itu pasti bolong-bolong,” ungkap Menkes.

Berikut ini, rincian kekurangan tenaga Kesejajaran puskesmas yang dibutuhkan:

  • Praktisi Medis gigi – 2.775
  • Kesejajaran lingkungan – 1.168
  • Ahli gizi – 782
  • Ahli Ilmu Pengetahuan laboratorium medis – 727
  • Praktisi Medis – 507
  • Medis-Obatan – 483
  • Kesejajaran Kelompok – 470
  • Bidan – 100
  • Perawat – 54

Halaman 2 Di 2

(avk/kna)







Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Menkes Ungkap Situasi Puskesmas Daerah, Nakes Kurang-Jarak Tempuhnya 2 Jam