Ketua DPP Bidang Pedesaan dan Potensi Kedaerahan Perindo, Gardian Muhammad menegaskan, Perindo komitmen Pada perkembangan Pembelajaran Ke Indonesia. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
Menurutnya, Pembelajaran harus menjadi prioritas utama Untuk rangka peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Sesuai Bersama amanat Indonesia, bahwa salah satu cita cita pendiri bangsa kita ini adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
Pandangan tersebut disampaikan Gardian, lantaran keresahan publik Pada ini Pada Pembelajaran kiat mencuat.
“Mulai Untuk banyak Komentar Pada Kurikulum Merdeka, Komentar Pada Kesejajaran guru, kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sampai Di Untuk hal yang fundamental yaitu pembagian komposisi Dana,” kata Gardian ketika dihubungi SINDOnews, Selasa(9/7/2024).
Gardian menilai, komposisi Dana Pembelajaran seharusnya menjadi prioritas dan dilakukan secara adil berdasarkan proporsi yang seharusnya.
Sebagai contoh adalah alokasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya 7 triliun (1,1 persen) Untuk total Dana 20 persen. sedangkan Sekolah Kedinasan mencapai hampir 32 triliun, yakni Disekitar 400 persen lebih banyak.
“Tentu ini tidak sehat. Menurut saya, akhirnya perguruan tinggi dipaksa Sebagai mencari Dana sendiri yang menyebabkan Perguruan Tinggi bukan fokus memaksimalkan Mutu. Mahasiswa hanya dijadikan pasar dan ini adalah komersialisasi Pembelajaran yang berlebihan,” tegasnya.
Gardian menambahkan, contoh lain, yang Pada ini Lagi ramai dibahas yaitu mengenai 52 persen Dana Pembelajaran dialokasikan Di Lokasi Lewat Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), Akan Tetapi Kemendikbud justru tidak Memperoleh data akurat mengenai penggunaan data.
“Hal ini salah kaprah juga. Partai Perindo Bersama tegas berkomitmen dan mendorng agar Pembelajaran menjadi prioritas utama pemerintah dan bersama,” jelasnya.
Gardian juga berpendapat, tata kelola Dana Pembelajaran Pada ini harus dievaluasi Lantaran masih semrawut Agar Akansegera menyebabkan pengaruh buruk Untuk Pembelajaran Indonesia kedepan.
“Kita harus menjalankan amanat konstitusi sesuai amanat Pasal 31 UUD 1945 bahwa setiap warga Bangsa berhak Merasakan Pembelajaran. Dan amanat konstitusi tegas, yakni memandatkan sekurang-kurangnya 20 persen Sebagai Pembelajaran. Partai Perindo Mendorong bahwa karut-marut ini harus dihentikan dan dievaluasi secara menyeluruh Dari pemerintah Lanjutnya,” ungkap Gardian.
(maf)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Masih Semrawut, Partai Perindo Minta Pemerintah Evaluasi Dana Pembelajaran