Bisnis  

Manfaat Ekonomi Besar, Risiko Harus Diminimalkan

loading…

Pentingnya tata kelola berkelanjutan agar bisa meminimalkan risiko yang timbul Di perkebunan sawit. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Polemik soal posisi kelapa sawit Untuk ekosistem dan perekonomian kembali mencuat, Akan Tetapi Guru Besar Aturan Agribisnis IPB University, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, menegaskan pentingnya tata kelola berkelanjutan agar bisa meminimalkan risiko yang timbul Di perkebunan sawit. Bayu menegaskan sawit memang bukan hutan, tetapi sebagai Produk Internasional strategis yang Memperoleh kontribusi ekonomi luar biasa Untuk Kelompok, sekaligus tetap Memperoleh fungsi ekologis tertentu yang tidak boleh diabaikan.

Untuk penjelasannya, Bayu Berkata bahwa sawit adalah pohon yang dapat tumbuh besar hingga berumur puluhan tahun dan mampu menyerap karbon dioksida Melewati proses fotosintesis. Kelebihan lainnya adalah sawit juga bisa menyimpan karbon Untuk batang pohonnya, serasahnya, dan buahnya. ’’Ke mana akar-akar dan tajuk pohon sawit menjaga tanah tempat tumbuhnya. Pohon sawit secara alamiah juga tumbuh Ke Untuk hutan,” kata Bayu Krisnamukti Untuk keterangannya.

Baca Juga: Genangan Air Sumatera Dipicu Siklon Tropis Ekstrem, Pakar Tanah IPB: Bukan Sawit

Bayu mengungkapkan kebun sawit memang berbeda Di hutan alam tropis. Menurutnya, kebun sawit yang Memperoleh sifat monokultur tidak bisa disamakan Di hutan alam tropis yang majemuk, bertingkat tingkat, Di aneka ragam pohon dan tanaman. ’’
Kebun sawit tidak sama Di hutan alam Untuk keanekaragaman hayatinya, Untuk kemampuan ekologisnya, Untuk kemampuan hidrologisnya,” papar Wakil Pembantu Presiden Pembantu Presiden Perdagangan tahun 2011-2014 ini.

Meski demikian, Bayu menggarisbawahi manfaat ekonomi sawit Untuk Kelompok dan menambah pendapatan Area. “Kebun sawit punya kelebihan Untuk memberi pendapatan Untuk pekebunnya, mengentaskan Kemiskinan Global, menyediakan produk yang dibutuhkan Kelompok, dan Menyusun Area,” ungkapnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Manfaat Ekonomi Besar, Risiko Harus Diminimalkan