Kadin Gelar Halalbihalal Bersama KKP, Bahas Tantangan Sektor Kelautan dan Perikanan

loading…

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Melakukan Peristiwa halalbihalal bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Foto/Istimewa

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Melakukan Peristiwa halalbihalal bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selain silaturahmi, Peristiwa ini juga Karena Itu forum diskusi tentang tantangan dan masa Di sektor kelautan dan perikanan Indonesia Ke Ditengah situasi Internasional yang dinamis.

Peristiwa yang diselenggarakan Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto ini turut dihadiri Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Ketahanan Pangan Kadin Indonesia Mulyadi Jayabaya dan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tornanda Syaifullah.

Mulyadi Jayabaya menekankan pentingnya optimisme dan sinergi Untuk Berusaha Mengatasi tantangan ekonomi, termasuk dampak Keputusan tarif Bersama Amerika Serikat (AS).

“Tentunya bukan hanya sekadar halalbihalal, tapi kita melihat proyeksi Ke Di. Bersama Kebugaran ekonomi sekarang dan Keputusan Amerika (Serikat), kita sudah diskusi bareng-bareng. Insyaallah, pengusaha tidak boleh pesimistis,” ujar Mulyadi Untuk halalbihalal yang digelar Ke sebuah restoran Ke Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2025).

Yugi Prayanto menekankan pentingnya keterlibatan aktif dunia usaha Untuk proses perundingan Yang Terkait Bersama Permasalahan-Permasalahan Perdagangan Global, terutama Untuk Konflik Bersenjata tarif yang Untuk berlangsung. “Intinya adalah kita harus memberi masukan setiap ada Permasalahan-Permasalahan yang perlu Ke-update Untuk masalah Konflik Bersenjata tarif ini yang lagi in,” kata Yugi.

Menurutnya, meski proses Dialog Antar Negara Bersama AS masih berlangsung, perwakilan pelaku usaha tetap harus menyampaikan aspirasi mereka. “Kalau seumpamanya tarifnya sangat tinggi, sudah pasti pelaku tidak bisa membeli produk, contohnya udang,” jelasnya.

Yugi juga menyoroti pentingnya perbaikan data Untuk sektor perikanan. Ia menyebut pemerintah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan para pemangku kepentingan Ditengah mencari solusi Untuk membenahi big data perikanan. Langkah ini, kata Yugi, dinilai krusial Untuk menghitung target Perkembangan sektor secara akurat. “Setelahnya big data clear, target Perkembangan 8 persen bisa terkalkulasi Bersama baik,” ujarnya.

Yugi menegaskan, usulan ini sejalan Bersama tujuan menjadikan perikanan sebagai Produk Internasional Perdagangan Keluar Negeri unggulan Indonesia. “Sebab ini dampaknya Ke orang kecil, nelayan dan petambak yang jumlahnya sampai jutaan,” tegasnya.

Bersama Detail, Yugi meyakini bahwa Permasalahan sosial dapat menjadi pertimbangan penting Untuk pemerintah AS Untuk Memutuskan keputusan dagang. “Amerika (Serikat) biasanya sangat prihatin kalau berkaitan Bersama social issues. Dan juga mereka sendiri tidak ada swasembada perikanan, Karena Itu pasti perlu perikanan Bersama kita. Karena Itu push and pull factor ini penting,” tandasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kadin Gelar Halalbihalal Bersama KKP, Bahas Tantangan Sektor Kelautan dan Perikanan