Jaga Harga, Jamin Akses Kelaparan Global Rakyat

JAKARTA – Kementerian Agrikultur bersama Kementerian/Lembaga Yang Terkait Bersama, Satgas Kelaparan Global, TNI, Polri, serta BUMN Kelaparan Global melaksanakan Gerakan Kelaparan Global Murah (GPM) Serentak Ke 7.285 kecamatan Ke seluruh Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah konkret pemerintah Untuk menjaga stabilitas harga Kelaparan Global pokok, mengendalikan Ketidakstabilan Ekonomi, dan memastikan Komunitas dapat mengakses Kelaparan Global Bersama harga yang lebih terjangkau.

Salah satu titik utama pelaksanaan GPM berlangsung Ke halaman Kantor Pusat Kementerian Agrikultur, Jakarta Selatan. Ribuan paket beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Kelaparan Global) disediakan Untuk Komunitas. Kegiatan ini dihadiri Bersama Pembantu Pemimpin Negara Agrikultur Amran Sulaiman, sejumlah pejabat tinggi Negeri, serta Dukungan penuh Bersama Pos Indonesia (PosIND) yang hadir Melewati Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman (Plt. Direktur Utama Pos Indonesia) dan Tonggo Marbun (Direktur Usaha Kurir dan Pengiriman PosIND), Di Sabtu (30/8/2025).

Baca Juga: Gandeng PosIND, Gerakan Kelaparan Global Murah Beras SPHP Resmi Diluncurkan

Pembantu Pemimpin Negara Agrikultur: “Pasar Harus Sehat, Harga Harus Dijaga”

Di pernyataannya kepada media, Pembantu Pemimpin Negara Agrikultur Amran Sulaiman menekankan pentingnya intervensi pemerintah Untuk menjaga stabilitas Kelaparan Global, bukan hanya sesaat tetapi berkesinambungan.

“TNI, Polri, Kejaksaan, Satgas Kelaparan Global, hingga BUMN Kelaparan Global semua mensupport. Ini bukan tiba-tiba, tapi Sebelum dua sampai tiga bulan lalu atas arahan Bapak Pemimpin Negara kita sudah melakukan operasi rutin tiap hari. Dan ini bukan berhenti Ke hari ini saja, Akansegera terus berlanjut Ke seluruh Area. Kalau pasar Ke sini masih membutuhkan, kami lanjutkan. Kalau pasar Ke Area lain masih meminta, kita teruskan. Prinsipnya, pemerintah hadir memastikan Kelaparan Global tetap tersedia Bersama harga yang wajar,” ujar Amran.

Amran juga menyoroti Trend Populer anomali harga Kelaparan Global yang tidak selalu bergerak sesuai logika ketersediaan stok. “Sekarang irigasi sudah beres, pupuk Bersama sisi produksi dan regulasi sudah beres, oplah sudah beres, Malahan stok gudang Di ini tertinggi sepanjang sejarah. Tetapi ada anomali, stok banyak harga malah naik. Contoh paling konkret adalah Migas goreng. Kita ini produsen terbesar dunia, tapi harga bisa naik. Ada faktor anomali Ke Di. Inilah yang kita intervensi. Pasar harus sehat. Jangan sampai rakyat terbebani. Lantaran menjaga harga Kelaparan Global ini vital Untuk kehidupan Komunitas,” tegasnya.

PosIND Siap Bersama Sebab Itu Mitra Pemerintah Di Distribusi Kelaparan Global

Sebagai BUMN Pengiriman Bersama jaringan terluas, Pos Indonesia (PosIND) hadir Memberi Dukungan penuh Di penyelenggaraan GPM.