Pendekatan pentahelix Melewati kolaborasi dinilai bisa Karena Itu salah satu solusi yang menurunkan risiko perokok. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, pelaku industri, akademisi, praktisi Keadaan, dan konsumen sangat penting guna merumuskan strategi yang tepat Untuk menurunkan prevalensi merokok.
Praktisi Keadaan dan psikolog klinis dewasa, Nuran Abdat Mengungkapkan, pendekatan pentahelix Melewati kolaborasi seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, Kelompok, media, hingga pelaku usaha dapat menjadi salah satu solusi yang bertujuan agar perokok dewasa Memperoleh pilihan Untuk beralih Didalam kebiasaan merokok sekaligus menurunkan risikonya. Pilihan tersebut perlu dihadirkan lantaran banyak perokok dewasa yang sulit berhenti merokok.
“Menurunkan prevalensi merokok bukan sekadar fokus Ke adiksi perokok. Tetapi, peran seluruh bidang keilmuan termasuk pemerintah, praktisi Keadaan, serta pelaku industri dan konsumen Untuk berkolaborasi Meningkatkan kesadaran Kelompok Pada pentingnya pengurangan dampak buruk tembakau Melewati pendekatan alternatif,” ujar Nuran, Kamis (4/7/2024).
Menurut Nuran, kebiasaan merokok yang telah dilakukan Di jangka panjang sering menjadi tantangan Di menurunkan prevalensi. Karenanya, Nuran menekankan perlu adanya modifikasi perilaku Untuk perokok dewasa yang kesulitan berhenti Didalam kebiasaan merokok Didalam beralih Hingga produk tembakau alternatif yang secara ilmiah terbukti Memperoleh profil risiko yang lebih rendah.
“Pendekatan alternatif Melewati produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, Memperoleh potensi Di menurunkan prevalensi merokok. Harapannya Hingga Didepan kita bisa bersama-sama Menilai penggunaan produk yang lebih rendah risiko ini,” tambahnya.
Ke kesempatan berbeda, Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita, juga menekankan peran aktif seluruh pemangku kepentingan Di upaya menurunkan prevalensi merokok. Pelibatan lintas sektoral tersebut Untuk menjadi langkah awal Di Menyediakan Belajar dan solusi lebih rendah risiko Untuk perokok dewasa yang sulit berhenti merokok.
“Kami berharap pemerintah dapat ikut berperan Menyediakan informasi yang akurat tentang produk tembakau alternatif. Hal ini penting Lantaran merupakan kewajiban kita semua Untuk memberi Belajar yang Hingga Kelompok mengenai produk lebih rendah risiko yang didasari Didalam Eksperimen, bukan opini yang dibuat Untuk kepentingan tertentu,” ujar Garindra.
Meski lebih rendah risiko ketimbang rokok, produk tembakau alternatif tidak ditargetkan Untuk yang berusia Hingga bawah 18 tahun, ibu hamil dan menyusui, serta non-perokok. Garindra menegaskan produk tersebut hanya diperuntukkan Untuk perokok dewasa.
“Produk tembakau alternatif dapat dimanfaatkan Untuk menurunkan prevalensi merokok Hingga kalangan perokok dewasa, yang Ke akhirnya Akansegera menghemat pengeluaran pemerintah Yang Terkait Didalam beban Keadaan akibat kebiasaan merokok,” tambahnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kolaborasi Pihak Yang Terkait Didalam Dibutuhkan Untuk Tekan Prevalensi Merokok