—
Nomor rangka kendaraan alias Vehicle Vehicle Identification Number (VIN) menyimpan banyak informasi. Kode berjumlah 17 yang terdiri Untuk angka dan huruf ini mewakili identitas kendaraan dan dibuat secara internasional Agar dimengerti banyak Negeri.
VIN pertama kali digunakan Ke 1954. Akan Tetapi Pada awal pembuatannya VIN Memiliki berbagai format berbeda tergantung produsen yang berlangsung hingga 1980.
Maka Untuk itu Kendaraan Pribadi Untuk era 1950-an hingga 1980 tidak bisa diidentifikasi Di metode modern.
Mulai 1981, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Ke Amerika Serikat, NHTSA, mewajibkan semua kendaraan yang diproduksi harus Memiliki VIN standar Di panjang 17 digit.
VIN biasanya dicetak Ke pelat Ke dasbor Didekat kaca Didepan atau Ke kusen pintu sisi pengemudi. VIN juga bisa ditemukan Ke area Ke bawah kap mesin.
Di VIN 17 digit modern, Anda bisa melihat riwayat kendaraan yang mencakup informasi tentang kepemilikan, kecelakaan dan perbaikan yang pernah dilakukan Ke Kendaraan Pribadi tersebut.
Edmunds.com menjelaskan Ke dunia terdapat beberapa format standar VIN yang digunakan.
VIN Ke Indonesia
Misalkan Ke Indonesia VIN mengikuti standar ISO 3779, terdiri Untuk 17 digit yang dibagi menjadi tiga Pada, yaitu 3 digit pertama WMI (World Manufacturer Identifier), digit Ke 4-9 VDS (Vehicle Descriptor Section) dan 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section).
Sebagai contoh misalkan nomor rangka adalah M L F K F 1 2 9 4 S C J 1 1 5 0 4 5
Tiga digit pertama, yaitu MLF, adalah WMI. Digit Ke-4 hingga 9 merupakan VDS yaitu KF1294S. Sedangkan digit selebihnya adalah VIS yakni CJ115045
Cara membaca nomor rangka
Berikut adalah penjelasan sederhana mengenai VIN menurut standar ISO 3779 Ke Indonesia menurut penjelasan Kementerian Keuangan.
1. Digit Ke-1 dan Ke-2 (ML):
Digit pertama dan kedua Menunjukkan Negeri tempat kendaraan dirakit. Sebagai Indonesia, kode ini berkisar Untuk MF hingga MK. Untuk contoh ini, “MF” Menunjukkan bahwa kendaraan tersebut dirakit Ke Indonesia.
2. Digit Ke-3 (F):
Digit ketiga Menunjukkan nama produsen kendaraan. Untuk contoh ini, “F” adalah kode Sebagai Toyota.
3. Digit Ke-4 hingga Ke-8 (KZE81):
Ini disebut Vehicle Descriptor Section (VDS) dan berisi informasi tentang tipe kendaraan seperti jenis mesin, model, dan tipe bodi. Setiap produsen Memiliki cara unik Sebagai mengkodekan informasi ini, yang biasanya tidak dipublikasikan secara luas.
4. Digit Ke-9 (S):
Ini adalah Check Digit, yang dihitung menggunakan rumusan tertentu Sebagai memverifikasi keabsahan VIN.
5. Digit Ke-10 hingga Ke-17:
Digit Ke-10 Menunjukkan tahun produksi kendaraan. Kode tahun produksi bisa berupa angka atau huruf tertentu, kecuali “I”, “O”, dan “Q” yang tidak digunakan. Misalnya, “U”, “Z”, atau “0” dapat mewakili tahun produksi tertentu.
6. Digit Ke-11 (J) Menunjukkan pabrik atau lokasi produksi kendaraan.
7. Digit Ke-12 (1) Menunjukkan jenis atau tipe kendaraan Untuk pabrikan.
8. Digit Ke-13 hingga Ke-17 (15045) adalah nomor Imbang unik Sebagai kendaraan tersebut, yang mengidentifikasi urutan produksi.
Daftar kode Negeri perakitan kendaraan:
• JA-J0: Jepang
• LA-L0: China
• MA-ME: India
• MF-MK: Indonesia
• ML-MR: Thailand
• PL-PR: Malaysia
• RL-RR: Vietnam
• SA-SM: Inggris
• WA-W0: Jerman
• 1A-10: Amerika Serikat
• 4A-40: Amerika Serikat
• 5A-50: Amerika Serikat
• 6A-6W: Australia
Daftar kode produsen Kendaraan Pribadi Ke Indonesia:
• Y=Suzuki
• F=Toyota
• R=Honda
• K=Daihatsu
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Cara Lengkap Membaca Nomor Rangka Kendaraan Alias VIN Code