Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, efisiensi Biaya BMKG sebesar 50,35% atau Rp1,423 triliun Untuk Biaya semula Rp2,826 triliun. FOTO/DOK.SINDOnews
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, efisiensi Biaya Akansegera difokuskan Di sejumlah hal. Salah satunya, pembelian peralatan Terbaru Sebagai operasional monitoring dan deteksi bencana Hingga sejumlah Daerah.
“Efisiensi Biaya Akansegera kami fokuskan Di, pertama belanja modal pembelian peralatan Terbaru Sebagai operasional monitoring dan deteksi,” kata Dwikorita Di dihubungi Melewati pesan singkat, Sabtu (8/2/2025).
Hingga Di Itu, Dwikorita menyampaikan, pihaknya juga Akansegera memangkas Biaya Sebagai perjalan dinas dan paket pertemuan. Justru, kata dia, efisiensi Biaya turut menyasar kebutuhan operasional perkantoran, baik pemakaian listrik dan AC.
Bersama Kebugaran itu, kata Dwikorita, pihaknya Akansegera mengatur ritme kerja pegawainya. “Mengatur ritme kerja Bersama menerapkan Work From Office dan Work From Anywhere secara berimbang,” terang Dwikorita.
Ia menambahkan, efisiensi Biaya juga Akansegera difokuskan Di jaringan komunikasi dan suku cadang peralatan mesin. “Jaringan komunikasi, suku cadang peralatan dan mesin,” terangnya.
Kendati demikian, Dwikorita menjamin, layanan informasi Yang Terkait Bersama kebencanaan Akansegera tetap diberikan BMKG Pada 24 jam setiap hari.
“Walaupun dilakukan efisiensi 50% Biaya kami, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan Informasi 24 jam terus menerus setiap hari,” terang Dwikorita.
(abd)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Efisiensi Biaya, BMKG Fokus Beli Alat Terbaru Sebagai Deteksi Bencana