Ancaman Nyata Hingga 2025, Bagaimana Organisasi Hingga Indonesia Melindungi Diri?

Ransomware merupakan ancaman nyata yang terus berevolusi. Foto: ist

JAKARTA – Ransomware menjadi momok menakutkan Hingga era digital. Alat lunak jahat ini menyandera data Didalam cara mengenkripsi file atau mengunci Platform, lalu menuntut tebusan agar korban bisa Merasakan kembali akses Hingga data mereka.

Dua Jenis Utama Ransomware:

– Ransomware locker: Mempengaruhi fungsi dasar Pc, mengunci akses Hingga Platform.

– Ransomware crypto: Mengenkripsi file individual, membuatnya tidak dapat diakses tanpa Kunci dekripsi.

Ransomware 3.0: Ransomware-as-a-Service (RaaS)

Gaya Ransomware 3.0 menandai evolusi Terbaru Untuk ancaman ransomware. Munculnya Ransomware-as-a-Service (RaaS) memudahkan pelaku kejahatan siber, Malahan yang Memperoleh kemampuan teknis rendah, Untuk melancarkan serangan ransomware.

“Karenanya, hal ini membuka banyak kemungkinan Untuk pelaku kejahatan siber Untuk membuat serangan mereka lebih efektif, Sebab memungkinkan Untuk mengkonfigurasi opsi penyebaran jaringan dan fungsi penghentian Defender. Hal ini menjadi lebih berbahaya jika Striker Memperoleh kredensial istimewa yang valid Di infrastruktur yang ditargetkan,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager Untuk Asia Tenggara Hingga Kaspersky.

Indonesia: Target Utama Serangan Ransomware Hingga Asia Tenggara

Data Untuk Kaspersky mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi target utama serangan ransomware Hingga Asia Tenggara. Untuk Januari hingga Juni 2024, Kaspersky mendeteksi 57.571 serangan ransomware yang menargetkan Usaha Hingga Asia Tenggara, Didalam 32.803 insiden terjadi Hingga Indonesia.

Siapa Saja yang Rentan Terkena Serangan?

Semua organisasi, baik besar maupun kecil, rentan terkena serangan ransomware. Tetapi, sektor-sektor kritikal seperti pemerintahan, keuangan, Keadaan, dan Belajar menjadi target utama Sebab menyimpan data sensitif dan krusial.

Bagaimana Organisasi Hingga Indonesia Dapat Melindungi Diri?

Berikut beberapa rekomendasi Untuk Kaspersky Untuk melindungi organisasi Untuk serangan ransomware:

1. Amankan layanan remote desktop: Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) Hingga jaringan publik dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan firewall.

2. Perbarui Alat lunak: Pastikan semua Alat lunak selalu diperbarui Hingga versi terbaru Untuk menambal kerentanan Perlindungan.

3. Tingkatkan deteksi ancaman: Fokus Di pendeteksian pergerakan lateral dan penyelundupan data Hingga Jaringan.

4. Cadangkan data secara berkala: Lakukan pencadangan data secara teratur, termasuk pencadangan offline, dan pastikan Anda dapat mengaksesnya Didalam cepat Di dibutuhkan.

5. Kelola akses dan rantai pasokan: Lakukan penilaian dan audit rantai pasokan dan kelola akses layanan Hingga lingkungan Anda.

6. Siapkan Ide tindakan: Miliki Ide tindakan Untuk mengendalikan risiko reputasi jika terjadi pencurian data.

7. Bangun pusat operasi Perlindungan (SOC): Gunakan alat SIEM (manajemen informasi dan peristiwa Perlindungan).

8. Manfaatkan Threat Intelligence: Gunakan informasi Threat Intelligence terbaru Untuk Untuk mengetahui Pendekatan, Cara, dan prosedur (TTP) yang digunakan Didalam pelaku ancaman.

Baca Juga: Indonesia Karena Itu Target Utama Serangan Ransomware Hingga Asia Tenggara

9. Pelatihan karyawan: Berikan Pelatihan dan pelatihan Perlindungan siber kepada karyawan Untuk Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan mereka Di ancamanransomware.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ancaman Nyata Hingga 2025, Bagaimana Organisasi Hingga Indonesia Melindungi Diri?